1. Kebanyakan ada scene atau adegan tumit sepatu patah. Itu dijumpai dalam drama seri Miss Kim’s Million Dollar Quest (film yang mengantongi predikat The Best Korean Drama 2006), a Love to Kill, Princess Hours, Full House, dll.
2. Dalam serial Drama Korea, banyak scene-scene dimana mereka menjunjung tinggi citra budaya ketimurannya dan berpegang teguh pada etika kesopanan, dengan menghormati orang-tua, dalam artian tidak mau melawan orang-tua, meski kadang orangtua bersikap salah.
3. Lomba lari. Scene ini digambarkan saat dua orang laki-laki menyukai wanita yang sama. Jika masing-masing pihak merasa yang paling berhak mendapatkan wanitanya, maka untuk memastikan siapa yang paling berhak memenangkan cinta si wanita, para lelaki tadi akan mengadakan lomba lari. Lomba tadi hanya diketahui dan diikuti oleh mereka berdua saja.
Biasanya mereka menghormati komitmen, siapa yang kalah secara sportif mengundurkan diri dari kancah persaingan mengejar wanita idaman. Dengan catatan hasil lomba tadi tidak akan berarti, jika si wanita akhirnya menetapkan pilihan pada pihak yang kalah. Adegan ini dijumpai dalam serial : Miss Kim’s Million Dollar Quest, Wonderfull Life, kemudian dalam drama Almost Love, dll.
4. Banyak dijumpai scene yang menganggap sakral sebuah benda kenangan. Karenanya mereka kerap menanam benda tersebut. Misalnya dalam film seri Princess Hours, ada adegan menanam 2 tiket kereta api yang menandai perjumpaan pertama sang pangeran dengan cinta pertamanya di ruang tunggu stasiun kereta.
Dalam film lepas Almost Love juga dijumpai hal yang sama, yang menjadi benda kenangan adalah kelereng dan mainan lonceng yang berbunyi jika tertiup angin. My Sassy Girl juga mempunyai benda kenangan (surat-surat cinta) yang ditanam di bukit, dibawah pohon beringin.
5. Scene mabuk minum arak, minuman tradisional khas orang Korea. Jika seseorang sedang menghadapi masalah, baik itu masalah keluarga, cinta, pekerjaan, jalan terbaik untuk melarikan diri sementara dari masalah yang menyita pikiran adalah minum arak. Hampir di setiap film Korea adegan mabuk-mabukan ini banyak dijumpai.
6. Tak perlu cinta pada pandangan pertama atau nggak harus hidup bersama dengan orang yang dicintai, karena cinta dapat ditumbuhkan seiring dengan berjalannya waktu. Kebersamaan mampu mengikat, menyatukan rasa, dan akhirnya menimbulkan rasa cinta yang mendalam dan saling bergantung satu sama lain. Hal tersebut bisa kita jumpai di serial Full House, Miss. Kim’s Million Dollar Quest, Summer Scent, Love to Kill, dan film lepas My Little Bride, juga di film Marrying with Mafia, dll.
7. Para tokohnya digambarkan apa adanya, tanpa ada kesan dibuat-buat. Seperti Song Hye-Kyo yang memerankan Han Ji-eun dengan cueknya memuntahkan isi makanan ke Li Yeong Jae (Rain) karena kekenyangan saat dipesawat. Padahal Li Yeong-jae adalah aktor besar yang sangat parlente. Dalam film Princess Hours, kita akan tersenyum geli sekaligus jijik saat mengetahui Putri Scen-jing ternyata mempunyai iler yang banyak dan membasahi punggung Pangeran Li-Xin, padahal mereka baru tidur bersama untuk pertama kalinya.
8. Banyak scene dimana para tokoh berani mengungkapkan isi hati saat mereka dalam keadaan mabuk karena minum arak.
9. Tak banyak dijumpai adegan yang main peluk atau cium sana-cium sini dalam serial film Korea. Sutradara Korea memang terkenal irit dan pelit dalam menampilkan adegan pelukan dan ciuman di film besutannya.
Serial Drama Korea dijamin aman ditonton oleh anak-anak sekalipun, dan orang-tua tidak perlu rikuh jika harus nonton bersama putra-putri mereka.
Beda sekali dengan kebanyakan sinetron dan film Indonesia, banyak yang tidak mempunyai jati diri, menjadi kebarat-baratan, mudah sekali menjumpai adegan pelukan dan ciuman yang kadang tidak perlu.
Dalam serial Drama Korea, mereka menjaga kuat citra kultur ketimuran. Sebagai orang Indonesia yang juga orang Timur, saya bangga menonton film Korea. Kalaupun ada adegan ciuman, bisa dipastikan bukan ciuman hot ala Perancis, namun hanya ciuman khas Korea, hanya saling menempelkan bibir, tapi kesannya lebih menggoda dan bahkan membuat penasaran.
10. Banyak scene yang menggambarkan mengobrol saat mulut mereka penuh berisi makanan, bahkan makanan tersebut muncrat ke arah lawan bicara. Sepertinya dalam budaya Korea, hal tersebut tidak dianggap tabu, atau suatu hal yang tidak sopan dan memalukan, seperti yang kita lihat di serial Full House.
11. Orang Korea digambarkan mempunyai tingkat kesejahteraan hidup yang tinggi dengan mengapresiasi seni dalam keseharian mereka. Banyak scene dimana para tokoh film Korea menonton teater, tari, memainkan alat musik terutama piano, menyanyi, dll.
12. Jika berjanji bertemu di sebuah tempat, sering gagal karena sesuatu dan lain hal - misalnya kereta yang terlambat, jalanan yang macet dan lain sebagainya, atau hanya karena "selisih" jalan. Seperti yang kita jumpai dalam Wonderful Life, My Sassy Girl, dll.
13. Penyakit yang sering muncul dalam kisah serial Drama Korea adalah lupa ingatan dan leukimia, seperti yang kita jumpai pada Winter’s Sonata, Summer Scent, Wonderful Life, Sangdoo Let’s Go to School, You Are My Destiny, dll.
14. Film Korea sering memiliki lebih dari satu judul (jika ditayangkan di negara yang berbeda). Misalnya Winter Sonata atau Winter Ballad, Stairway to Heaven atau Stairway of Heaven dan Stairly Way to Heaven, dll.
15. Sutradara Korea sepertinya tidak mengganggap penting judul film, bahkan terkadang asal, seperti Buggy Jumping of Their Own, Miss Kim’s One Million Dollar Quest, Beast and the beauty, Spring bears love, Sangdoo Let’s Go to School, dll.